August 7, 2016

Suicide Squad - It's Good to be Bad


This year is really a good year for the movie lover like me! Both Hollywood and the local.

Gue sebenarnya mau nge-review banyak film di blog ini. Yah review abal-abal lah, bukan yang expert banget. But, I have a bad time management in handling the blog, jadinya beberapa film yang gue rencanakan untuk di-review di sini jadi terbengkalai. Pekerjaan yang tambah banyak, proses pemulihan sakit, jadi alasan gue kenapa gue nggak bisa nge-blog sering-sering (Terus aja bikin excuse, Je!)

Well, but I don't want to miss reviewing this movie.

Mungkin setiap orang punya something yang bisa bikin mereka bisa turn on banget. Genre musik, genre film, makanan tertentu, named it! Dalam urusan ini, gue punya salah satu hal yang bisa bikin gue turn on banget. This kind of fictional superheroes and anti-heroes.

Kalau untuk superheroes, gue cinta mati dengan produk Marvel lah. Dari jaman gue cuma tahu X-Men sampai akhirnya ngerembet ke semua jenis pahlawan yang sudah diciptakan oleh Marvel. Dari jaman baca komiknya via online, sampai akhirnya satu persatu difilmkan.

We knows that Marvel and DC mungkin adalah 2 pencipta karakter superheroes dan anti heroes yang paling populer di Amerika sana. Untuk superheroes nya, gue nggak terlalu suka dengan DC. They are too dark, too melancholy, my opinion yah... Gue nggak begitu suka dengan Batman, kecuali his Bat Mobile and all the gadgets he has. Gue nggak suka Robin, nggak suka Catwoman, nggak suka Superman (karena pakaiannya yang menurut gue terlalu ketat dan nggak modis itu, dan nampak nggak nyaman di bagian selangkangannya), nggak suka Wonder Woman (I'm watching it, just because Gal Gadot play the role and Chris Pine will be appear in the movie), nggak begitu suka dengan Green Lantern (except the fact that Ryan Renolds play the role for the movie and it made him met his now wife, Blake Lively), dan nggak begitu suka dengan The Flash (except the fact that Ezra Miller play the role so good). See? Alasan gue menonton produk DC Comic, karena aktor dan aktrisnya, bukan karena gue sungguh-sungguh suka.

Beda dengan Marvel, I love the superheroes becaus they are more colorful. Lebih unik, lebih aneh-aneh, dan lebih macam-macam jenisnya. Semakin aneh, semakin gue suka (Hmm, kok malah jadi gue yang terdengar aneh ya? But, it's fine!).

Tapi di posting kali ini, gue nggak akan bahas banyak-banyak tentang Marvel, karena gue akan bicara tentang Suicide Squad.

Suicide Squad is a fictional government agency created by DC Comic. Di komiknya, Suicide Squad juga dikenal dengan nama Task Force X. Dalam versi filmnya di tahun 2016 ini, diceritakan kalau Amanda Waller (Viola Davis) memiliki rencana untuk membentuk sebuah, let's say pasukan, yang terdiri dari para 'bad guys' untuk melakukan 'something good'. Didampingi oleh Col.Rick Flag (Joel Kinnaman) dan Katana (Karen Fukuhara), mereka mengumpulkan para penjahat kelas tinggi untuk diajak bergabung dengan mereka. Singkat cerita, Deadshot (Will Smith), Harley Quinn (Robbie Margot), El Diablo (Jay Hernandez), Killer Crocs (Agbaje), Captain Boomerang (Jai Courtney), dan Slipknot (Adam Beach) diajak untuk bergabung. How to keep these bad guys want to do what Waller want them to do? Waller menanamkan sejenis bom di leher mereka. Jadi kalau mereka macam-macam, they die. Slipknot yang mencoba main-main, akhirnya mati sebelum yang seru-seru terjadi. Sayangnya Waller tidak sepenuhnya jenius. Ia salah perkiraan dan perhitungan, mengira bahwa Enchantress aka June Moone (Cara Delavigne) bisa dikendalikan olehnya. Nyatanya, Enchantress malah berbuat ulah di film ini, yang sebenarnya juga disebabkan karena kelalaian Flag.

I have a big expectation in this movie. Mendapati kenyataan kalau Batman Vs Superman terlalu membosankan untuk ditonton, gue berharap Suicide Squad tidak akan membuat efek yang sama. I said to my friend, that I bet this movie is better than BvS. Biarpun ternyata ekspektasi gue nggak benar-benar amat, tetapi gue juga nggak salah-salah amat. Suicide Squad give me a better reaction than Batman vs Superman.

Jujur yang bikin gue tertarik awalnya adalah Harley Quinn, The Joker (Jared Letto) dan Enchantress. Kenapa mereka? Karena Harley Quinn adalah villain perempuan paling favorit buat gue di DC, lalu Poison Ivy. Lalu Joker. Gue penasaran aja, gimana Letto mainin karakter ini. Gue suka dengan dandanannya yang lebih kelihatan psycho daripada pas Alm.Heath Ledger yang mainin dulu. Gue juga lebih suka Joker versi ini, karena cara bicara, ekspresi muka, gestur, lebih menyebalkan dan lebih terlihat jahat. Ledger berhasil membuat Joker terlihat psycho dari ekspresi dan perkataan, tapi gue bosen dengan penampilan dia yang pakai baju itu-itu aja. Sekali lagi, ini opini gue. Gue senang kalau visual gue dihibur, makanya gue lebih suka Joker versi Jared Letto. Lalu kenapa Enchantress? Karena yang main Cara Delavigne, dan Cara ini cantik banget. Udah.


Film ini sayangnya nggak terlalu memenuhi ekpektasi gue, karena di tengah-tengah gue merasa ada bagian yang nggak terlalu penting, tapi dipanjang-panjangin. Setiap karakter punya ceritanya sendiri. Kisah Deadshot dan cintanya untuk putri tunggalnya, Zoe. Kisah Harley Quinn aka Dr. Harleen Frances Quinzel, psychiatrist di Arkhan Asylum yang jatuh hati pada Joker lalu rela mengorbankan apapun buat si penjahat badut itu. Kisah El Diablo dan keinginannya untuk jadi manusia biasa karena merasa bersalah telah membunuh istri dan anak-anaknya. Bahkan ada kisah Katana aka Tatsu Yamashiro yang menjadi seperti itu setelah kematian suaminya. Belum lagi kisah cinta Rick Flag dan June Moone. Rasa-rasanya penulis cerita ini merangkumnya kurang baik dalam durasi yang ada. Jadinya terkesan banyak yang bisa disajikan, tetapi dilewatkan begitu saja. Tetapi paling tidak, film ini tidak hanya menampilkan adegan action semata, tetapi juga menyajikan beberapa kisah-kisah manis yang membuat Suicide Squad tidak mentah-mentah cuma tembak-tembakan dan pukul-pukulan.

Suicide Squad berhasil menambah daftar celebritu crush gue, Margot Robbie. She present Harley Quinn really good. Gue suka banget dengan look dia, termasuk cara bicaranya yang menurut gue yah... Harley Quinn. Dan Jared Letto... Gue pingin lihat dia lagi jadi Joker. Wish he gonna appear in Justice League next year.

Ini aja review gue. Gue nggak mau spoiler banyak-banyak lagi, kecuali ini. Jangan buru-buru keluar bioskop after credit. Ada bocoran soal Justice League.

Well, DC... Please try to steal my heart. Karena setelah ini Doctor Strange juga akan tayang. Lalu tahun 2017 juga bakal ada Thor: Ragnarok, Guardian of The Galaxy 2, dan Black Panthers. Apakah Wonder Woman dan Justice League bisa mulai merebut perhatian gue ke DC? Kita lihat saja. Yang jelas, tahun ini sampai tahun 2017, dompet gue bakal sering lost karena gue rajin ke bioskop.

From 5 stars, I give 3.5 to Suicide Squad. Please say thanks to Harley Quinn, Enchantress and Joker.

Ha... Ha... Ha... Haa... *read in Joker's voice*

No comments:

Post a Comment