August 1, 2022

Life Fighter

Gue ingin, jika suatu saat nanti gue meninggal, people will remember me as a life fighter.

Never in a million time I ever imagine if I have to see my closest people gone.
Kalau pernah baca blog gue ini (ya walaupun kalau diimajinasikan, blog ini pasti debunya tebal banget setebal lemak perut gue), kalian pasti tahu kalau beberapa tahun yang lalu gue ditinggal seseorang yg tersayang. He's gone in front of my eyes.

Last year, on November 2021 to be exact, my Mom passed away.
She's gone and it broke my heart into pieces.
My mom, is the love of my life. Ya walaupun dalam kenyataannya, gue dan nyokab banyak juga ributnya, but still she's took half of my heart with her when she's gone.
Ternyata patah hatinya lebih-lebih daripada waktu ditinggal si abang.

It's so sad, but I'm so proud of my mom.
My mom is a life fighter. I even proudly say that my mom is a warrior.

My mom was diagnosed with breast cancer since 2014. 
Mastectomy for her left breast, three times chemotheraphy, avoiding bunch of her favorite food, thousand feelings of worry about her health condition, but she went through all of those for one reason. She wants to live as long as possible, so she can see her kids grown up well and get a happy life.
My mom is my superhero.

My mom is an ordinary woman, seorang ibu rumah tangga biasa yang banyak kurangnya. 
Secara akademis ya biasa saja. Pandai masak, juga nggak terlalu. She even doesn't know how to ride a motorcycle, jadi boro2 ya kayak ibu-ibu kebanyakan yg bisa naik mobil sambil pakai kaca mata hitam kece. My mom is very depending to us. She's a type of mom who only good at doing chores.
But my mom is a woman full of love. Her love for us is unlimited.
That's what make her so special.
The most important is, beliau yang mengajarkan kami untuk jangan pernah mau kalah sama hidup.

Life is hard, but God is good all the time.

Yea, sometimes she cries a lot, but next she will stand up high and go through it all.
It's okay to weak sometimes, but come back way much stronger later.

Di pemakaman Mama, semua yang datang dan mendengar cerita kami bilang kalau Mama seorang pejuang. Wajah boleh lemah, tapi mentalnya baja.
Gue masih ingat banget, di beberapa kesempatan Mama udah putus asa pingin muntah pas masa-masa kemo. Tapi dia brusaha makan apa yg bisa dimakan, dengan alasan biar kuat dan sembuh.
Mama udah susah jalan, tapi tetap mau belajar jalan, dengan alasan biar nggak ngrasa kayak orang sakit.
Dengan luka menganga di bagian dada yang bahkan nampak sedikit jantungnya, Mama masih bisa bilang, "Nggak papa Mama tahan, nanti Tuhan sembuhkan."

If one day I die, I want to be like my mom.
People remember her as a life fighter, a true warrior.
Mama mungkin tidak meninggalkan harta yang banyak, tapi selama hidupnya Mama menjadi contoh nyata kalau manusia hidup menjadi pejuang.

Buat kalian yang saat ini sedang merasa hidup lagi di bawah-bawahnya, ingatlah, ada yang lebih di bawah lagi tapi kaki mereka masih kuat berdiri dan berjalan.
Buat yang merasa kerjaan berat dan susah banget cari uang, lihat deh di sekeliling, ada yg kerjaanya lebih berat dan kadang dapatnya nggak seberapa. Mending nggak seberapa, kadang nggak ada apa-apa.

I want people remember me as a life fighter, just like my Mama did.
How about you?
What do you want people remembering you?