February 19, 2019

A Letter to God





Kalau gue boleh menuliskan sepucuk surat pada Tuhan, ini yang akan gue tulis...

Dear God...
Terima kasih sudah menciptakanku dan memberikanku kehidupan ini.
Aku tahu, bahkan dari dalam kandungan Ibuku pun, Kau sudah menuliskan cerita lengkap untuk kehidupanku. Tak ada lagi yang bisa lebih kusyukuri karena telah menjadi salah satu ciptaanMu.
Terima kasih buat orang tua yang sudah Kau berikan untukku. 
Terima kasih untuk setiap orang-orang yang pernah Kau ijinkan hadir dalam kehidupanku.
Mereka yang datang dan pergi, mereka yang membangun atau mematahkan hati, dan mereka yang pernah menulis dan menghapus setiap cerita dalam bab-bab yang ada dalam kisah kehidupanku yang Kau tulis.
Terima kasih telah hadir dalam wajah-wajah mereka.

Tuhan,
Terima kasih untuk segala hal baik yang pernah Kau berikan untukku. 
Untuk senyum, tawa, dan segala syukur yang boleh kukembalikan padaMu.
Terima kasih, bahkan untuk segala hal yang kurang baik untukku.
Aku tahu, itu bukan karena Kau membenciku. Tetapi aku tahu, Tuhan sedang mengajarkanku nilai-nilai dalam hidup. Agar aku lebih kuat, lebih tabah, dan tidak mudah koyak.

Terima kasih, cuma itu yang ingin kukatakan padaMu, Tuhan.
Walau aku seringkali menyakiti hatiMu, Engkau masih memberikanku nafas hari ini. Walau aku tahu pasti, bisa saja Kau mengambil hidup ini dalam sekejap mata.

Tuhan,
terima kasih.
Jika suatu saat tiba waktu Kau datang menjemputku, aku hanya berharap, Kau tak akan menyesal telah membiarkanku hidup.

Andai bisa gue kirimkan surat ini pada Sang Ilahi.
Ah, tak perlu.
Ia yang empunya langit dan bumi ini tak perlu jarak untuk tahu betapa bersyukurnya gue saat ini.