December 28, 2017

Star Wars : The Last Jedi - Good Vs Bad


Akhir tahun 2017 ini ditutup dengan keren oleh Star Wars - The Last Jedi.

Gue bukan seorang penggemar Star Wars yang fanatik, tapi Star Wars belum pernah mengecewakan gue secara mendalam. Dua film terakhirnya, Force Awakens dan The Last Jedi kali ini sungguh bikin gue keluar dari bioskop dengan hati puas.

Melanjutkan dari film sebelumnya, Rey (Daisy Ridley) yang berhasil tiba di Acht-To dan bertemu dengan Luke Skywalker (Mark Hamill). Apakah kira-kira Master Luke mau menjadi mentor Rey agar dapat menjadi Jedi selanjutnya?

Sementara Rey berusaha mendapatkan pengajaran dari Luke, Jendral Leia Organa (Carrie Fisher) masih berperang melawan bersama The Rebellion melawan Supreme Leader Snoke, Sang Pemimpin dari First Order. Masih dibantu dengan Pilot Poe Dameron (Oscar Issac), ternyata usaha perlawanan mereka seperti ke arah jalan buntu.

Film ini tidak hanya menunjukkan bagaimana Rey, Si Jedi terakhir ini berusaha mendapatkan pengajaran dari Master Luke, tetapi juga menyorot hubungan antara Rey dan Kylo Ren (Adam Driver). Karena seperti di Force Awakens, Rey dan Kylo seperti memiliki relasi tertentu yang memungkinkan mereka berkomunikasi dan saling memahami satu sama lain.
Ini yang gue suka!


Star Wars berhasil menemukan cast yang pas untuk tokoh Kylo Ren dan Rey. Adam Driver bagus banget menunjukkan kepada kita, bagaimana complicated-nya seorang Ben Solo. Have strong power tapi emosional, childish, dan tanpa pemikiran yang matang.
Lepas dari sentimen pribadi gue karena doi dengan teganya membunuh ayahnya sendiri, Han Solo (my favorite Star Wars character all the time), Ben Solo adalah karakter yang menarik. Gimana ya? Doi nggak jelas gitu maunya apa.
Daisy Ridley, gue nggak yakin tokoh Rey bisa dimainkan dengan apik oleh aktris lain selain dia. Sebagai seorang perempuan, gue ngerasa proud nggak jelas gitu. Girls power terlihat jelas sekali di film Star Wars ini.

Gue gender banget ya? Hahahaha!


Lalu...
Hati gue agak gimanaa gitu ngelihat Carrie Fisher di Star Wars - The Last Jedi ini. Gimana nantinya keberadaan Princess Leia di film selanjutnya? Sedih gue...
Terus hati gue kembali hangat dan kemudian gue terharu melihat reuni Skywalker Siblings lagi di film ini. Beneran udah kayak roller coaster lah.


Sudah... sudah.. selesai ah sedihnya!
Balik lagi ngomong soal karakter di Star Wars kali ini, nggak cuma Adam Driver dan Daisy Ridley yang keren banget, beberapa karakter baru seperti Rose Tico (Kelly Marie), Laksamana Holdo (Laura Dern), dan si menyebalkan DJ (Benicio Del Toro) juga tampil memukau banget. Rose bakal berdampingan dengan Finn (John Boyega) dan BB-8.
Aaaahh! BB-8, Si droid imut milik Poe ini punya peran lumayan banyak di Star Wars kali ini.

Cumaaa... kali ini nggak cuma BB-8 yang imut.
Gue malah tertarik sama beberapa makhluk unik yang nampil di Star Wars - The Last Jedi ini. Seperti yang gue bilang, BB-8 punya saingan imut.

Ada Porg! Makhluk yang bentuknya kayak ayam kawin silang sama burung hantu, dengan mata yang besar macam tokoh anime dan badan yang bantet lucu.

Oh hi, Chewie!
Lalu ada Vulptex, rubah kristal yang cantik.

The Vulptex of Crait

Ada juga makhluk yang macam kuda, tapi mukanya mirip kambing sendu. Gue nggak tahu namanya. Dari hasil searching gue, ternyata makhluk itu bernama The Fathiers of Canto Bight. Susah yeh namanya??
(Source : http://www.latimes.com/entertainment/movies/la-et-mn-star-wars-the-last-jedi-porgs-caretakers-fathier-milk-20171228-htmlstory.html)

The Fathiers of Canto Bight
Nggak cuma itu, ada juga makhluk lucu pendek bantet bermuka mirip ikan. Namanya The Caretaker. Makhluk ini berpakaian mirip kayak biarawati ordo. Mereka merawat Luke dan Kuil Jedi yang ada di Acht-To. Kata Luke pada Rey, mereka ini penduduk asli pulau tersebut.
Seriusan, mereka cute dan entah mengapa sebel banget sama Rey.

The Caretakers
The Thala-Sirens

Terakhir, yang kali ini nggak ada lucu-lucunya kalau menurut gue.
Thala Sirens ini adalah makhluk raksasa aneh mirip-mirip kayak gajah laut, tapi versi yang lebih jelek. Makhluk ini nempel di pinggiran tebing pulau Acht-To, dan digambarkan setinggi 18 kaki. Di film, Master Luke diceritakan selalu memerah susu dari makhluk ini setiap hari.
Dan susunya warna ijo...!!


Above all, film berdurasi kurang lebih 2 jam setengah ini berhasil membawa penontonnya seolah ikut terlibat dalam kisah mereka. Serunya, emosinya, gue dapetin.
Jadi, from 5 stars, I give 4 stars.

So, buruan nonton deh!
Happy watching and May the Force be with you!

No comments:

Post a Comment